- Fungsi terhadap mesin
Ya, kedua jenis oli ini memang berfungsi sebagai pelumas komponen mesin motor. Namun, masing-masingnya berfungsi melumasi jenis komponen yang berbeada. Jika oli mesin berfungsi sebagai pelumas komponen yang berbahan logam di dalam mesin, oli transmisi befungsi melumasi komponen di bak transmisi.
- Kandungan aditif
Kemudian, kedua oli tersebut juga memiliki aditif yang berbeda. Aditif ini yang membuat oli juga dapat berfungsi sebagai pendingin, perapat, dan juga anti karat. Namun kandungan aditif yang dimiliki oleh oli mesin dan oli transmisi berbeda – oli mesin memiliki kandungan aditif yang lebih kompleks.
- Takaran oli
Selain itu, takaran oli mesin dan oli transmisi pun berbeda. Namun jumlah takaran masing-masing oli juga tergantung dengan kapasitas yang dimiliki tipe mesin. Kapasitas oli mesin motor umumnya berkisar antara 0,8 L – 1 L pada motor matic. Sedangkan untuk oli transmisi motor matic, biasanya sekitar 100 ml dan 120 ml.
- Lama waktu penggantian
Kemudian, lama waktu penggantian oli mesin pun juga berbeda dengan oli transmisi. Dibanding oli mesin, oli transmisi dapat bertahan lebih lama. Dalam kondisi normal, oli mesin matic dianjurkan untuk diganti setiap menempuh jarak 4.000 km. Sedangkan oli transmisi biasanya perlu diganti setiap 8.000 km.
- Efek ketika jumlah oli berkurang
Dampak kekurangan oli mesin dan oli transmisi pun dapat dibedakan. Ketika oli mesin berkurang, biasanya efek yang paling kelihatan adalah performa motor yang menurun. Sementara saat kekurangan oli transmisi, motor akan mengeluarkan suara berisik dan dapat mengalami kerusakan pada sektor CVT.
Bagaimana, sudah jelas bukan apa perbedaan oli mesin dan transmisi pada motor matic? (Rizal)